Jumat, 27 Maret 2009

Teknologi dan Kapasitas Produksi

Proses produksi dapat dikatakan sebagai teknik atau metode yang dipakai untuk meningkatkan kegunaan barang dan jasa, di mana kemajuan ilmu pengetahuan den teknologi telah menjanjikan banyak pilihan sekaligus resiko yang terkandung.

Di negara yang sedang berkembang, proses produksi tidak menekankan pada efisiensi, tetapi juga memperhitungkan hal-hal lain yang terjadi di lingkungan sekitar, seperti menciptakan lapangan kerja, sehingga perlu dipertimbangkan teknologi yang mendorong padat karya. Tentu saja, keadaan semacam ini tidak dapat disamaratakan, tetapi perlu diteliti kasus demi kasus. Untuk menghasilkan produk tertentu, kadang-kadang dikenal lebih dari stu macam proses produksi, misalnya:

  1. minyak ringan dapat dihasilkan dari proses perengkahan dengan katalis atau dengan panas.
  2. bensin bermutu tinggi dapat diproduksi dengan proses alkilasi atau polimerasi.
  3. pembuatan besi baja dapat dibuat dengan proses bessemer atau tunggku terbuka.

Memungkinkannya pemilihan proses produksi pada pembuatan suatu produk, memaksa produsen untuk memproduksi suatu produk dengan metode terbaik, di mana metode yang dipilih selain mempertimbangkan biaya, juga perlu mempertimbangkan:

- Ketersediaan bahan baku

- Teknologi yang akan dipakai, apakah telah terbukti keandalannya atau belum

- Adakah teknologi baru yang dapat menciptakan efisiensi kerja.

Jenis Teknologi Proses Produksi

Pemilihan teknologi proses produksi berarti memilih proses menghasilkan produk atau pelayanan, termasuk jenis teknologi dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya.

Setelah keputusan pemilihan dijatuhkan, tindakan selanjutnya adalah menentukan denah, jenis peralatan, fasilitas penunjang, dan desain-engineering yang diperlukan.

Pada dasarnya, dikenal dua jenis teknologi proses produksi, yaitu kontinu dan intermittent atau batch.

Proses Kontinu

Proses ini umumnya dimaksudkan untuk menghasilkan volume output yang besar. Karena sifat operasinya yang berulang-ulang (repetitive), maka dapat dicapai optimasi dan efisiensi yang tinggi dalam penggunaan sumber daya, baik peralatan maupun manusia sebagai tenaga kerja.

Contoh proses ini terdapat pada perusahaan manufaktur yang menghasikan keperluan sehari-hari, seperti televisi, mesin cuci, kipas angin dan lain-lain. Industri-industri seperti instalasi kilang minyak, pupuk, petrokimia juga menerapkan proses kontinu.

Proses Intermittent atau batch

Proses ini digunakan bila pabrik menangani bermacam-macam proses yang berbeda. Misalnya, satu set rangkaian peralatan tertentu disusun untuk memproses atau pabrikasi sau agregat atau batch produk tertentu, kemudian dihentikan dan diset kembali untuk memproses jenis produk lain yang berbeda. Peralatannya terdiri dari mesin-mesin yang berfungsi multipurpose sehingga lebih fleksibel, yaitu dapat memenuhi lebih dari satu variasi produk.

Volume produksi umumnya di bawah proses kontinu dengan harga satuan yang lebih tinggi karena sifatnya yang multipurpose.

Selain itu, dikenal juga proses yang disebut sebagai otomatisasi dan CAM.

Proses produksi ini meminimalkan penggunaan tenaga kerja di mana tugas-tugasnya digantikan dengan peralatan atau mesin (sistem terkomputerisasi).

Beberapa keuntungan otomatisasi adalah dapat menghasilkan produk yang seragam, berulang-ulang dalam waktu yang lama, dan jumlahnya yang besar. Tidak ada masalah kejenuhan dan kejemuan seperti pada tenaga verja. Sedangkan kerugiannya adalah kurang fleksibel dan memerlukan modal investasi yang tinggi dikarenakan peralatan yang mal.

Sedangkan CAM (Computerized Arded Manufactur) adalah penggunaan komputer untuk mengendalikan proses produksi. Sistem ini menggantikan fungsi tenaga kerja dengan mesin, di mana pemakaiannya yang paling umum adalah untuk menangani material berbahaya, beracun, atau tugas-tugas yang menjemukan.

Peramalan dengan Metode Eksponensial Smoothing

Model matematis eksponential smoothing (ES) dikembangkan oleh Lincolin (2001: 60) sebagai berikut:


Dimana bila data permintaan aktual yang lama At-N tidak tersedia, maka dapat diganti dengan nilai pendekatan yang berupa nilai ramalan sebelumnya (Ft-1) sehingga persamaan di atas dapat ditulis menjadi :

Dari persamaan tersebut terlihat bahwa peramalan dengan teknik ES pada periode t.1 (Ft+1) akan didasarkan atas pembobotan data permintaan aktual terakhir (At) dengan bobot 1/N dan pembobotan peramalan yang paling akhir (Ft-1) dengan bobot (1- 1/N). Karena N bilangan positif maka 1/N akan menjadi konstanta yang bernilai antara 0 sampai dengan 1. Dengan mengsubstitusi 1/N dengan α pada persamaan terakhir maka akan menjadi persamaan:

Bila dinotasikan ft sebagai peramalan permintaan pada periode ke t sehingga ft= Ft-1 , maka persamaan akan menjadi:


Dari persamaan di atas terlihat bahwa teknik ES dapat mengurangi teknik MA dalam penyimpanan data karena hanya data permintaan aktual terakhir, ramalan terakhir, dan suatu nilai konstanta α yang harus disimpan. Sehingga persamaannya menjadi:



Penentuan besarnya nilai α harus dipertimbangkan dengan baik. Salah satu metode yang dapat dipakai adalah dengan memilih nilai α berdasarkan nilai N yang dilibatkan dalam teknik MA. Metode ini hanya dapat diterapkan oleh perusahaan yang telah lama menggunakan teknik MA dengan nilai N yang cukup memadai. Rata-rata usia data dengan teknik MA = (N-1)/2 , sedangkan rata-rata usia dengan teknik ES = (1- α)/ α . untuk menghilangkan nilai α dalam hubungannya dengan N adalah dengan membuat persamaan berikut:








Nilai α ini yang digunakan dalam perhitungan ES pada persamaan terakhir.

Peramalan dengan metode Moving Average

Moving average (MA) diperoleh dengan merata-rata permintaan berdasarkan beberapa data masa lalu yang terbaru. Tujuan utama dari penggunaan teknik peramalan ini adalah untuk mengurangi aatau menghilangkan variasi acak permintaan dalam hubungannya dengan waktu. Tujuan ini dicapai dengan merata-ratakan beberapa nilai data secara bersama-sama, dan menggunakan nilai rata-rata tersebut sebagai ramalan permintaan untuk periode yang akan datang. Disebut rata-rata bergerak karena begitu setiap data aktual permintaan baruderet waktu tersedia maka data aktual permintaan yang paling terdahulu akan dikeluarkan dari perhitungan kemudian suatu nilai rata-rata baru akan dihitung.


Secara matematis, maka moving average (MA) akan dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:




Dimana :

At = Permintaan aktual pada periode ke-t

N = jumlah data permintaan yang dilibatkan dalam perhitungan MA

(Arman Hakim, 2006: 246)

Karena data aktual yang dipakai untuk perhitungan MA berikutnya selalu dihitung dengan mengeluarkan data yang paling terdahulu, maka:

Kamis, 26 Maret 2009

Membangun Sistem Informasi Kualitas Jasa

Organisasi-organisasi yang terkenal memberikan kualitas jasa yang sangat tinggi akan mahir mendengarkan pelanggan dan karyawan garis depan mereka. Untuk melakukan hal ini secara efektif, perusahaan perlu menciptakan proses penelitian jasa berkesinambungan yang akan menyediakan data yang berguna dan terbaru bagi para manajer. Sebagaimana dikatakan Leonard Berry dalam On Great Service, “Perusahaan perlu membangun system informasi kualitas jasa, tidak hanya sekedar melakukan studi. Melakukan studi kualitas jasa dapat disamakan dengan mengambil foto. Pemahaman yang lebih mendalam dan pengertian tentang pola perubahan tersebut berasa dari serangkaian pengambilan foto berkesinambungan tentang berbagai pokok persoalan dari banyak sudut.

Berry merekomendasikan agar survey yang berkelanjutan seharusnya dilakukan dengan menggunakan portofolio teknik riset yang membentuk system informasi kualitas jasa (service quality information system) suatu perusahaan. Pendekatan yang memungkinkan mencakup:

* Survei transaksi

* Survei pasar menyeluruh

* Belanja misterius

* Survey pelanggan baru, pelanggan hilang, dan pelanggan sebelumnya

* Wawancara kelompok fokus (focus group)

* Laporan lapangan karyawan

Survei transaksi

Di desain untuk mengukur kepuasan dan persepsi pelanggan tentang pengalaman jasa pada saat masih segar dalam ingatan pelanggan tersebut. Survey dilakukan langsung setelah penggunaan jasa atu beberapa hari sesudahnya. Alat bantu yang digunakan biasanya berbentuk lembaran kuesioner.

Contoh, Kabara foodcourt memberikan pelanggannya diskon untuk biaya makan apabila mereka mengisi kuesioner tentang kepuasan pelanggan yang disertakan pada setiap tagihan.

Survei pasar menyeluruh

Bertujuan mengukur penilaian total pelanggan (total customer value) terhadap kualitas jasa. Berbagai informasi dapat dikumpulkan, termasuk harapan dan persepsi pelanggan terhadap jasa, tingkat kepentingan relatif dimensi-dimensi jasa yang dibahas sebelumnya, dan maksud perilaku pelanggan untuk membeli kembali dan memberikan rekomendasi positif tentang jasa perusahaan kepada orang lain.

Perusahaan juga dapat menggunakan survey pasar menyeluruh untuk mengukur kualitas jasa pesaing. Namun, diperlukan pengambilan sample dari pelanggan maupun bukan pelanggan untuk mendapatkan gambaran akurat tentang posisi persaingan mereka.

Suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dari pelanggan yaitu SERVQUAL.

Servqual merupakan skala terstandarisasi tentang dimensi-dimensi kualitas yang paling penting. Skala servqual mencakup lima dimensi:

* Keberwujudan

* Kehandalan

* Daya tanggap

* Jaminan, dan

* Empati

Dan dari setiap dimensi terdapat beberapa butir yang diukur dengan skala tujuh poin mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju

Belanja misterius

Pembeli misterius adalah orang yang disewa perusahaan untuk bertindak sebagai pelanggan biasa dengan tujuan mengetahui interaksi transaksi yang terjadi antara pelanggan dan karyawan penjualnya. Keuntungan menggunakan cara ini adalah memberikan feed back tentang kinerja masing-masing karyawan jasa. Informasi ini dapat digunakan untuk memberikan imbalan atas kinerja yang bagus, dan juga mengidentifikasikan karyawan yang perlu diberikan pelatihan atau pendamping tambahan.

Survey Pelanggan Baru, Pelanggan Hilang, dan Pelanggan Sebelumnya

Bertanya kepada pelanggan sebelumnya mengapa mereka berpindah dapat sangat membantu, kalau informasinya menenangkan hati untuk melihat bidang-bidang di mana kekurangan kualitas jasa suatu perusahaan. Survey yang memonitor pola penurunan dapat mengidentifikasi mengapa pelanggan makin sedikit membeli jasa dan juga dapat memprediksi penurunan pelanggan yang akan datang. Pelanggan baru juga dapat memberikan informasi tentang apa yang memikat mereka pada penyedia jasa tertentu, termasuk reputasi dan komunikasi pemasaran perusahaan. Jadi, ketiga survey ini sangat berguna dalam melihat efek kualitas jasa terhadap keuntungan perusahaan.

Survey pelanggan baru, berkurang, dan sebelumnya paling mudah dilakukan dalam bisnis di mana pelanggan menggunakan jasa secara teratur dan transaksi penjualan dicatat untuk setiap pelanggan. Contohnya, took swalayan safeway dapat melakukan survey seperti ini dengan menggunakan kartu “keanggotaan” baru yang memantau riwayat belanja pelanggan secara elektronik dari waktu ke waktu. Karenadata kontak pelanggan diperoleh pada saat pelanggan melakukan permohonan kartu tersebut, safeway dapat dengan mudah menghubungi pelanggan yang baru, yang berkurang, dan yang sebelumnya. Perusahaan juga dapat menggunakan kartu anggota untuk memberikan diskon khusus dan potongan tunai kepada pelanggannya yang setia.

Wawancara kelompok fokus (focus group)

Aktivitas ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada sekelompok wakil pelanggan tentang masalah atau topic khusus. Wawancara yang biasanya berlangsung beberapa jam, dilakukan oleh moderator terlatih, yang mengarahkan peserta biasanya enam sampai sepuluh orang, agar tetap terfokus pada topic yang dibahas. Kelompok focus sangat berguna untuk mendapatkan informasi mendalam tentang persoalan-persoalan jasa dan mengidentifikasi solusi yang memungkinkan. Cara ini juga dapat digunakan untuk mencari criteria yang digunakan pelanggan untuk menilai kualitas jasa atau mendapatkan umpan balik tentang gagasan-gagasan jasa yang baru. Namun, data ini seharusnya tidak diproyeksikan pada seluruh segmen pasar, tanpa riset kuantitatif tambahan.

Laporan Lapangan Karyawan

Walaupun kebanyakan data kualitas jasa dikumpulkan dari pelanggan, karyawan-karyawan suatu perusahaan juga dapat menjadi narasumber yang berharga untuk data kualitatif.

Laporan lapangan karyawan adalah metode sistematis untuk mengethui apa yang dipelajari karyawan dari interaksi mereka dengan pelanggan serta dari pengamatan langsung mereka terhadap perilaku pelanggan. Data dapat dikumpulkan dari karyawan melalui survey tertulis, wawancara telepon, atau kelompok focus. Karyawan dapat juga mencatat peristiwa-peristiwa penting yang terjadi selama pertemuan jasa.

Contohnya, karyawan di tempat praktik dokter gigi dapat diminta mencatat reaksi pasien terhadap semua aspek jasa tersebut, termasuk lingkungan fisik, peralatan baru, atau interaksi pribadi.

Selasa, 24 Maret 2009

Lebih dekat dengan Logistik

Teman-teman dari teknik industri pasti tahu tentang manajemen logistik, khususnya yang sudah semester 5 atau 6 ke atas. disini writer akan coba sedikit memperkenalkan apa itu logistik.

Logistik merupakan suatu proses perencanaan, implementasi, dan pengendalian efisiensi, aliran biaya yang efektif dan penyimpanan barang mentah, barang setengah jadi maupun barang jadi dan informasi-informasi yang berhubungan dari asal ke titik konsumsi dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumen (Council of Logistic Management).


Tujuan logistik adalah menyampaikan barang jadi serta bermacam-macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu yang tepat (the right time and the right quantity), dalam keadaan yang dapat dipakai, ke lokasi di mana barang tersebut dibutuhkan (the right place), dengan biaya total yang rendah. melalui proses logistik material mengalir ke komplek manufakturing yang sangat luas dari negara-negara industri dan produk-produk didistribusikan melalui saluran-saluran distribusi untuk dikonsumsi.

sasaran aktivitas logistik adalah mencapai tujuan yang telah ditargetkan oleh bagian produksi maupun pemasaran yang telah ditentukan sebelumnya (pada awal periode/tahun) dengan total biaya serendah mungkin.
Tanggung jawab utama manajer logistik adalah merencanakan dan mengelola suatu sistem operasi yang mampu mencapai sasaran logistik.

Logistik memiliki cakupan aktivitas yang sangat luas (hampir seluruh aktivitas kehidupan mengandung sistem logistik) diantaranya mengenai lokasi, transportasi, inventarisasi, komunikasi, pengurusan dan penyimpanan, dll.

Dalam pelaksanaannya aktivitas logistik membutuhkan biaya yang disebut sebagai biaya logistik.
Biaya logistik mempunyai hubungan langsung dengan kebijakan prestasi-pelayanan.
Sifat-sifat dari availability yang tinggi, capability yang cepat dan konsisten, serta quality (mutu) yang tinggi memiliki hubungan masing-masing dengan biaya. semakin tinggi masing-masing aspek tersebut dari total prestasi, maka semakin besarlah biaya logistik yang harus dikeluarkan.
artinya biaya logistik berbanding terbalik dengan capaian yang ingin didapatkan.

Jika memandang logistik sebagai sebuah sistem (pada prakteknya logistik memang harus disebut sebagai sebuah sistem), logistik memiliki beberapa komponen yang membentuknya, yaitu

  1. struktur lokasi fasilitas(location)
  2. transportasi (transportation)
  3. persediaan (inventory)
  4. komunikasi (comunication)
  5. penanganan (handling)
komponen-komponen tersebut harus diperhatikan dan dikembangkan agar aktivitas logistik dapat berjalan dengan baik dalam rangka mencapai tujuan yang hendak dicapai olh organisasi.

Berhubung tulisan ini hanya sebagai pembuka untuk mengenalkan logistik ke para reader, maka penulis cukkupkan sampai di sini dulu. Pada tulisan selanjutnya penulis akan membahas mengenai komponen-komponen sistem logistik.
semoga bermanfaat.